wacana dan prospek membangun WISP di Lippo Cikarang

MEMBANGUN WISP(Wireless Internes Service Provider) DI LIPPO CIKARANG
1. Pendahuluan
Kebutuhan akan koneksi Internet memang sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Tidak hanya di kota-kota besar dan metropolitan saja, kini bahkan hingga pedalaman pun, tidak sedikit insan yang membutuhkan koneksi Internet. Tidak hanya untuk sekedar browsing, cari teman dan chating. Namun lebih dari kepada kebutuhan pekerjaan, kebutuhan akan kelancaran berkomunikasi, serta mencari informasi secara lebih luas dan mendunia, dimanapun kita berada. Berdasarkan data yang kami dapatkan pengguna Internet Indonesia baru mencapai 10 % dari jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya di bawah laju pertambahan penduduk. Sebagian besar hanya terjadi di kota besar, Ibu Kota Propinsi, terutama Jakarta saja. Dari ± 150 ISP berlisensi resmi (Nasional) yang ada, kurang dari 10 % yang beroperasi di luar Jakarta atau di luar Ibu Kota Propinsi.
Berdasarkan fakta ini tentunya pendirian Wireless Internet Service Provider (WISP) untuk wilayah Lippo Cikarang sangat tepat. Mengingat area ini sedang berkembang dengan komunitas yang beragam dan target konsumen cukup juga banyak dan potensial.

Tahap awal pendirian lembaga profit ini, yang bergerak di bidang jasa layanan akses Internet, harus berhadapan dengan tatanan industri dan regulasi Pemerintah. Pemain skala entry level terutama di daerah, sulit memenuhi persyaratan perijinan. Misalnya dalam hal bentuk badan usaha, proposal bisnis, persyaratan teknis, cost and effort yang tinggi ditambah isu pajak dan sebagainya, serta proses yang tidak sederhana, memakan waktu, energi yang tidak seimbang bila dibandingkan dengan skala dan maksud usaha. Sehingga solusi yang diambil adalah affiliasi dengan ISP yang sudah memiliki lisensi. Salah satu ISP tersebut adalah visitnet yang berlokasi di PT. VISINDO TELEMATIKA, Jl.Sentra Niaga Kalimalang B-4 No:1, Bekasi Barat - Indonesia

2. Konsep WISP
WISP adalah Penyelenggara akses Internet komersial untuk publik dalam lingkup terbatas domestik (kota/kabupaten) melalui Wireless 2.4 Ghz (sebagai sarana komunikasi rakyat yang bebas dari undang-undang dan birokrasi pemerintah). Secara global dideskripsikan membeli atau menyewa pulsa atau bandwith dari penyedia internet / main ISP (Internet Service Provider utama) disini kita menggunakan Visitnet yang mempunyai backbone jaringan Fiber Optik (FO) dengan kondisi Managed Aggregate Bandwith dengan ratio 1:1 simetris, selanjutnya WISP disini mendistribusikan / dijual kembali ke klien (target utama pemerintahan, swasta dan komunitas perumahan berbasis internet). WISP tidak memiliki jangkauan dan skala layanan di luar wilayah domisilinya, kecuali bila wilayah tetangganya belum terjangkau infrastruktur dan layanan akses Internet.

3. Profil Layanan WISP
Beberapa keunggulan layanan yang dimiliki WISP :
A. Koneksi yang stabil dan cepat karena dukungan backbone internasional Tier fiber optic serta koneksi IIX (Indonesian Internet Exchange) yang besar, tentunya ini dipengaruhi oleh performa Main ISP
B. Menggunakan teknologi WIFI sesuai standar IEEE 802.11b/g yang beroperasi pada frekuensi 2.4GHz dengan kecepatan transfer data 11Mbps/54Mbps. Keuntungan penggunaan teknologi ”Wireless Wi-Fi” ini adalah:
1. Perangkat wireless untuk teknologi wireless Wi-Fi ini sudah umum digunakan dan harganya sudah menjadi relatif murah.
2. Area jangkauan yang lebih fleksibel dikarenakan tidak dibatasi oleh jaringan distribusi seperti bila menggunakan cabling maupun fiber optic. Secara teoritis dengan daya pancar 100mW sudah dapat menjangkau area (berbentuk lingkaran) 1 - 2 km didukung dengan tinggi tower yang memadai.
3. Ditinjau dari sisi investasi jauh lebih murah untuk menjangkau area yang besar dibandingkan solusi kabel.
4. Biaya pemeliharaan yang relatif murah dikarenakan tidak ada perangkat atau jalur jaringan yang berada pada area publik/umum dimana potensi kerusakan atau kehilangan alat lebih besar dibandingkan dengan solusi kabel UTP.
5. Teknologi Wi-Fi sangat pesat perkembanganya sehingga investasi ke depan akan lebih murah dengan perangkat yang berkecepatan lebih tinggi dan menjangkau area lebih luas.

4. ANGGARAN BIAYA PEMBANGUNAN WISP
Untuk pendirian WISP lokal afiliasi Visitnet ini, ada 2 biaya yang akan dikeluarkan yakni biaya investasi awal dan biaya operasional perbulan. Biaya investasi awal adalah biaya yang hanya dikeluarkan sekali yakni biaya untuk pembangunan infrastrukur. Sedangkan biaya operasional bulanan adalah biaya yang akan dikeluarkan setiap bulan untuk membayar ke Main ISP dimana besaranya akan tergantung dari besar bandwith atau kapasitas saluran yang akan disewa.
READ MORE - wacana dan prospek membangun WISP di Lippo Cikarang